Eksekusi sepak pojok yang dilakukan bek muda Liverpool, Trent Alexander-Arnold, saat menghadapi Barcelona terbilang tidak biasa terlihat dal...
Eksekusi sepak pojok yang dilakukan bek muda Liverpool, Trent Alexander-Arnold, saat menghadapi Barcelona terbilang tidak biasa terlihat dalam laga-laga pada umumnya. Hal itu mengundang satu pertanyaan: Apakah sah untuk dilakukan?
Sepak pojok tersebut lantas bernilai besar untuk Liverpool. Umpan dari Alexander-Arnold lalu tiba di kaki Divock Origi yang tidak dikawal oleh bek Barcelona yang sedang lengah. Alhasil, gol keempat The Reds pun terjadi.
Gol keempat itu kemudian mengantakan Liverpool sukses mendepak Barcelona dari ajang Liga Champions musim ini. Tidak hanya itu, The Reds pun dipastikan menjadi salah satu peserta babak final dan akan berhadapan dengan Tottenham.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Sepak Pojok Trent Legal?
Sesaat sebelum melakukan sepak pojok, Alexander-Arnold sejatinya ingin bertukaran dengan pemain Liverpool lainnya, Xherdan Shaqiri. Melihat itu, para pemain Barcelona pun mencoba untuk mengatur posisinya masing-masing.
Di tengah situasi yang lengah itu, Alexander Arnold melihat Origi berdiri tanpa pengawalan ketat di kotak penalti Barcelona. Dengan cepat, ia langsung mengirimkan umpan mendatar kepada Origi yang kemudian berhasil dikonversi menjadi gol.
Mungkin, kesalahan sepenuhnya mengarah ke Barcelona karena mereka di saat kritis justru lengah dalam mengantisipasi kemungkinan Alexander-Arnold melepaskan sepak pojok. Namun satu pertanyaan, apakah itu legal untuk dilakukan?
Sebab umumnya, tendangan sepak pojok dilakukan saat semuanya telah siap untuk dilakukan. Para pemain bertahan sudah berada di posisinya masing-masing, dan penyerang juga sudah mengatur tempatnya untuk menerima umpan.
Jawabannya adalah...
Jawabannya adalah: Ya, itu legal. Dalam prosedurnya, tidak ada ketentuan yang mengatur bahwasanya sepak pojok harus dilakukan dalam keadaan siap atau bahkan sampai menunggu aba-aba peluit dari sang wasit. Berikut prosedur lengkapnya:
1. Bola harus ditempatkan di area sepak pojok dekat dengan tititk di mana bola telah melewati garis gawang.
2. Bola harus tidak boleh bergerak dan ditendang oleh seorang pemain dari tim yang menyerang.
3. Bola kembali ke permainan saat ditendang dan bergerak dengan jelas; tidak harus meninggalkan area sepak pojok.
4. Tiang bendera di area sepak pojok tak boleh dipindahkan.
5. Lawan harus berjarak sedikitnya 9,15 meter dari area sepak pojok hingga bola kembali dalam permainan.
Seperti yang terlihat dalam prosedur sepak pojok, maka gol Divock Origi serta eksekusi Trent Alexander-Arnold bisa disebut sah. Tak ada ketentuan bahwa eksekutor harus menunggu aba-aba dari wasit sebelum melakukan tugasnya.
Sepak pojok akan ilegal jika sang eksekutor menyentuh bola dua kali [sebelum menyentuh pemain lain]. Atau, menendang bola penuh kekuatan yang diarahkan kepada pemain lawan dengan tujuan untuk membuat bola bisa dimainkan kembali.
Kuliah Beasiswa..?? Klik Disini
Gambar : bola.net
Sumber : bola.net.